Jumat, 28 November 2008

Your Highway to Success

I am looking for a lot of men who have an infinite capacity to not know what can’t be done. (Henry Ford).

Sering kali kesuksesan seseorang lebih banyak ditentukan oleh kemauannya dibandingkan pendidikannya. Hendry Ford, seorang pemimpin industri otomobil di Amerika Serikat, tidak sempat mengecap pendidikan tinggi. Ford adalah seorang pekerja keras dan pemimpin yang besar. Pada suatu hari, ia mempunyai keinginan untuk membuat mesin V-8 (mobil dengan delapan silinder). Ia menceritakan keinginannya kepada para ahli Ford Motors, namun para ahli menyatakan bahwa idenya tidak masuk akal. Ford bersikeras agar idenya dicoba terlebih dahulu. Setelah enam bulan berlalu, para ahli mesin memutuskan bahwa mesin V-8 tidak dapat diciptakan. Ford tidak mudah putus asa dan kembali memaksa para ahli untuk berfikir lebih keras lagi. Akhirnya, setelah berusaha keras dan berkat dorongan dari Ford, para ahli akhirnya mampu menciptakan mesin V-8 pertama di dunia.

Sama seperti Ford yang mempunyai sifat pantang menyerah, sebagai seorang juara sepatutnya kita tidak mudah menyerah begitu saja. Sering di dalam seminar, saya bertanya kepada para peserta, “Apa lawan kata dari sukses?” Sebagian besar mereka memilih kata gagal (failure) sebagai jawabanya. Tentu semua orang menginginkan kesuksesannya dan menghindari kegagalannya. Namun, tahukah Anda bahwa semua kesuksesan yang besar sering kali berawal dari proses melewati kegagalan demi kegagalan tanpa mengenal kata menyerah? Simaklah catatan kegagalan Abraham Lincon,
Presiden Amerika Serikat ke-16.

1831 : Gagal dalam bisnis.
1832 : Kalah dalam pemilihan di badan legislatif.
1833 : Gagal dalam bisnis sekali lagi.
1836 : Menderita tekanan mental yang akut.
1843 : Kalah dalam persaingan kongres di Amerika Serikat.
1855 : Gagal dalam persaingan untuk merebut kursi di senat.
1856 : Kalah dalam perlombaan menjadi wakil presiden.
1858 : Gagal sekali lagi untuk meraih kursi menjadi senator.
1860 : Akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat ke-16.

Sekarang Anda mengetahui bahwa kegagalan bukanlah keterbalikan dari kesuksesan. Malahan, kegagalan adalah proses mencapai kesuksesan dan merupakan bagian penting dari kesuksesan. Jadi, apa lawan kata dari sukses? Mari kita runut lebih dalam, bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan berasal dari hasil tindakan demi tindakan. Kesimpulannya, lawan kata dari kesuksesan adalah tidak diambilnya sebuah tindakan (inaction). Dan jika Anda telah mengambil tindakan dan tidak mendapatkan hasil yang Anda inginkan, kemungkinannya adalah Anda mengambil tindakan yang salah atau Anda belum mengambil tindakan yang cukup untuk merealisasikan tujuan Anda..
Champion’s Lesson

Tanpa tindakan, Anda tidak meraih kesuksesan maupun kegagalan. Di satu sisi memang kelihatannya sangat aman karena kegagalan tidak Anda temui. Namun, di sisi yang berbahaya adalah Anda juga tidak menemukan kesempatan unuk menjadi lebih sukses. Untuk dapat menggunakan kekuatan dari sebuah kegagalan, kita perlu melihat dengan cara pandang yang berbeda. Kita perlu berhenti untuk risau memikirkan kegagalan kita, kita harus berani menerimanya dan belajar darinya, dan maju terus sampai yang kita inginkan tercapai. Kegagalan mengajarkan kita untuk bertahan, berharap, sekaligus menguji keinginan kita apakah kita mengejar sesuatu yang benar-benar berharga.

Janganlah takut akan kegagalan yang Anda alami saat ini; karena ketika Anda sukses, orang-orang akan melupakan kegagalan-kegagalan itu. Jadi, bersemangatlah untuk bangkit sekali lagi ketika Anda gagal. Ingatlah, kegagalan yang bersifat final terjadi hanyalah ketika kita berhenti mencoba.

Janganlah cepat merasa puas tehadap hasil yang Anda dapatkan karena sering kali perasaan puas itulah yang menghambat pencapaian terbaik Anda. Apakah ada hal-hal yang saat ini Anda rasa sebagai sesuatu yang tidak masuk akal untuk Anda capai ? Janganlah terburu-buru menyerah dari tantangan itu. Bangkitlah dan temukan cara baru untuk menghadapinya.(Dari buku: “Champion: 101 Tip Motivasi & Inspirasi Sukses Menjadi Juara Sejati”, diterbitkan oleh Gramedia (2008), karya Darmadi Darmawangsa).

1 komentar:

Sebastian mengatakan...

hi..bro..tulisannya so much inspiring me..
thanks berat
Dy..