Sabtu, 08 November 2008

Modesty dari seorang Pemimpin

Teman-teman...
Menjelang Pemilu 2009 nanti, rakyat mendambakan seorang pemimpin bangsa yang dekat dengan rakyat. Ciri-ciri seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat adalah mengenal persoalan yang dihadapi rakyatnya, melebur diri ke dalamnya dan bersama rakyat, hidup sederhana, mau berbagi dan berjuang menegakkan, kesejahteraan dan keadilan hidup.

Lalu adakah karakter kualitas kepemimpinan seperti ini di dalam diri calon-calon pemimpin kita sekarang ini? Kita terkesimah dengan terpilihnya Barack Obama sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam - AS. Ketersimahan kita itu bukan saja karena latar primordial etnisitasnya sebagai orang kulit hitam pertama yang mampu menembus gedung putih, tapi juga karena karakter khasnya yang sederhana, tampil apa adanya, berwawasan global, merangkum siapa pun tanpa pandang kelas sosial, dan penuh energik. Maka tidak salah bila berbagai koran di seluruh dunia memilih headline beritanya dengan judul "Obama sebagai inspirator" bagi semua orang terutama bagi pemimpin muda.

Contoh lain lagi adalah Ahmadinejad, Presiden Iran. Meskipun kehadirannya dalam jagad pemimpin global dikenal sebagai sosok yang sangat kontroversial, ia sejatinya seorang pemimpin yang sungguh merakyat dan tahu betul posisinya di pentas politik global maupun lokal. Anda bisa menyaksikan sendiri siapa itu Ahmadinejad sesungguhnya lewat cuplikan peristiwa kesehariannya di istana presiden berikut ini. Semoga menginspirasi kita semua untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain.


Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya: "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"

Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."


Lalu apa yang membuat orang ternganga dengan sikap dan prilaku hidupnya?


1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2-nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.


9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.

12. Sepanjang sholat, Anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka


13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa

14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat

Mudah-mudahan di pemilu yang akan datang kita akan memiliki Presiden seperti itu…

Tidak ada komentar: